Mengapa Banyak Restoran Indonesia di Mekkah dan Madinah? Fakta Sejarah dan Budaya Haji di Masa Lalu

Restoran Indonesia di Mekkah Madinah bukanlah fenomena baru, keberadaannya memiliki akar sejarah panjang yang dimulai sejak masa perdagangan Nusantara, kolonialisme, hingga tradisi Haji dan Umroh di abad ke-19. Banyak jamaah Indonesia yang dahulu berangkat haji menggunakan kapal laut, tinggal berbulan-bulan di Hijaz, bahkan ada yang menetap dan membuka usaha kuliner khas Nusantara.
Keberadaan mereka kini menjadi bagian dari warna budaya Indonesia di Tanah Suci.
Jejak "Orang Jawa" di Hijaz Sejak Abad ke-19
Selama abad 19–20, banyak jamaah dari Jawa, Sumatra, dan Makassar yang menetap di Mekkah karena perjalanan haji sangat panjang. Mereka disebut Jāwī oleh masyarakat Arab.
Banyak dari mereka kemudian membuka:
-
warung makanan
-
jasa penginapan
-
toko rempah
-
tempat memasak untuk jamaah haji
Jejaknya masih terlihat di wilayah yang dulu disebut Kampung Jawa (Sha’b ‘Alī) dekat Masjidil Haram.
Kebutuhan Makanan Nusantara untuk Jamaah Indonesia
Jamaah Indonesia adalah kelompok terbesar di dunia setiap musim haji. Hal ini membuat kebutuhan makanan Nusantara sangat tinggi karena jamaah Indonesia memiliki preferensi rasa yang khas:
-
sambal
-
rendang
-
sayur bening
-
mie goreng
-
nasi Padang
Para perantau Indonesia di Saudi melihat peluang ini dan menghadirkan restoran dengan cita rasa mirip masakan rumah agar jamaah merasa nyaman selama ibadah.
Budaya Tinggal Lama ketika Ibadah Haji Tempo Dulu
Dulu, jamaah haji tidak langsung pulang setelah ibadah selesai. Mereka:
-
tinggal berbulan-bulan
-
menimba ilmu agama
-
bekerja sebagai buruh, pedagang, atau juru masak
Inilah awal perkembangan usaha kuliner Indonesia di Mekkah dan Madinah. Tradisi ini menjadi cikal bakal munculnya restoran-restoran Padang, Jawa, dan Bugis yang bertahan hingga sekarang.
Komunitas Diaspora Indonesia yang Besar di Arab Saudi
Arab Saudi menjadi rumah bagi ratusan ribu WNI yang bekerja di sektor:
-
katering haji
-
perhotelan
-
kuliner
-
retail
-
pelayanan jamaah
Mereka banyak membuka warung nasi, restoran Padang, restoran Jawa, toko Indonesia, hingga minimarket khusus produk Nusantara.
Restoran Nusantara sebagai Pendukung Pelayanan Haji & Umroh
Bagi jamaah haji dan umroh, makanan Nusantara menjadi “obat rindu” sekaligus penambah energi. Karena itu, keberadaan restoran Indonesia sangat penting bagi:
-
kenyamanan jamaah
-
penyediaan makanan halal yang familiar
-
layanan katering hotel
-
konsumsi rombongan haji dan umroh
Restoran Indonesia kini menjadi bagian dari ekosistem pelayanan jamaah.
Cita Rasa Nusantara yang Mengakar di Tanah Suci
Restoran Indonesia di Mekkah dan Madinah adalah bagian dari sejarah panjang hubungan Nusantara–Hijaz. Dari masa jamaah kapal laut hingga era modern, makanan Indonesia selalu hadir sebagai penguat kenyamanan jamaah dan bagian dari identitas budaya.
Bagi yang ingin menjelajahi Tanah Suci sekaligus menikmati kenyamanan kuliner Indonesia, pastikan Anda bepergian bersama travel resmi.
👉 King Salman Travel menghadirkan perjalanan umroh aman, nyaman, berizin resmi PPIU, plus rekomendasi kuliner Indonesia terbaik di Mekkah dan Madinah.
