Kisah Perjalanan Umroh Yang Menggetarkan Hati, Dari Bapak Eko Mardiyono
Beberapa hari lalu, tim King Salman Travel menyapa salah satu jamaah Umroh Kloter 15 tahun 2025 melalui WhatsApp. Sosok yang kami hubungi adalah Bapak Eko Mardiyono, warga Jl. dr. Wahidin 1, Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo. Siapa sangka, obrolan singkat itu berubah menjadi kisah panjang yang sarat makna—sebuah perjalanan spiritual yang menyejukkan hati dan menguatkan semangat kami untuk terus melayani.
Bersama sang istri tercinta, Ibu Rumaitah, Bapak Eko baru saja menunaikan umrah perdananya. Perjalanan suci yang telah lama dinanti itu akhirnya menjadi kenyataan. Namun, lebih dari sekadar perjalanan fisik, beliau menyebutnya sebagai “perjalanan anugrah” datang ke rumah Allah, meraih ketenangan batin.
“Ketika berdiri di pelataran Ka’bah, dada ini bergetar hebat,” kisah beliau lirih.
“Saya langsung teringat saat mengikuti manasik qolbu, bagaimana kami diajak menyiapkan hati sebelum berangkat. Dan di saat itu, semua bimbingan terasa hidup. Air mata pun tak tertahankan.”
Di tengah lautan manusia yang beribadah, beliau merasakan keheningan batin yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Doa-doa untuk orang tua, anak-anak, dan keluarga telah dipanjatkan. Namun, anehnya, meski semua telah disampaikan, hatinya tetap ingin kembali. Ada rindu yang tak selesai dalam satu kunjungan.
Di sela kekhusyukan ibadah, ada pula keceriaan yang menambah warna dalam perjalanan ini. Teman-teman seperjalanan menjadi sahabat, bahkan terasa seperti keluarga. Mereka berbagi tawa, saling menyemangati, dan saling menjaga satu sama lain.
“Kami seperti sudah lama kenal. Padahal baru bertemu di tanah suci,” ujarnya dengan senyum.
Yang paling mengesankan, menurut beliau, adalah kehangatan dari para sahabat seperjalanan yang terasa seperti keluarga yang dipertemukan Allah dalam satu rombongan. Terutama, Bapak Ali Sodikin dan Bapak Khoderi yang begitu bersahaja dan penuh semangat, membuat perjalanan ini terasa semakin bermakna dan sulit dilupakan.
Pengalaman ini pun menjadi semakin istimewa karena pelayanan dari King Salman Travel. Mulai dari manasik, pendampingan Muthowwif, hingga kepulangan, semuanya tertata dengan baik—hotel yang nyaman, transportasi yang rapi dan tepat waktu, serta tour leader yang ramah, tanggap, dan selalu sigap.
“Saya merasa sangat beruntung. Dengan semua hal teknis diurus dengan rapi, kami bisa benar-benar fokus beribadah,” ungkapnya penuh syukur.
Dan di akhir kisahnya, Bapak Eko menyampaikan harapan yang membuat hati kami tergetar:
“Kalau Allah izinkan, saya ingin kembali ke tanah suci bersama keluarga besar. Dan pastinya, tetap bersama King Salman Travel.”
Cerita Bapak Eko Mardiyono dan Ibu Rumaitah adalah satu dari banyak kisah indah yang kami simpan dalam hati. Setiap jamaah punya kisahnya sendiri. Dan kami, King Salman Travel, merasa terhormat bisa menjadi bagian kecil dari perjalanan besar itu—perjalanan pulang menuju hati yang lebih tenang.
Terima kasih, Pak Eko dan Ibu Rumaitah.
Terima kasih kepada seluruh jamaah yang telah mempercayai kami.
Bersama Anda, setiap langkah menuju tanah suci menjadi lebih bermakna.
noorkst