Kisah Tangisan Batang Kurma: Sejarah Mimbar Nabi di Raudhah yang Dicari Jamaah
Kisah Tangisan Batang Kurma adalah satu dari sekian banyak peristiwa yang menggambarkan keajaiban kenabian Rasulullah SAW. Kisah ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga menyimpan sejarah penting munculnya Mimbar Nabi yang kini berada di area Raudhah, tempat yang dikenal sebagai Taman Surga di Masjid Nabawi.
Bagi jamaah yang berziarah ke Madinah, terutama yang ingin mendalami sejarah Islam, kisah ini menjadi salah satu yang paling sering disebut, dihafal, bahkan diceritakan kembali kepada keluarga dan rombongan.
Asal Usul Kisah Tangisan Batang Kurma
Sebelum Masjid Nabawi memiliki mimbar permanen, Rasulullah SAW biasa berdiri di samping sebatang pohon kurma saat menyampaikan khutbah dan pengajaran. Batang kurma itu berfungsi sebagai penopang beliau.
Namun, ketika jamaah semakin banyak dan tempat semakin luas, para sahabat mengusulkan pembuatan mimbar agar suara Nabi SAW lebih mudah terdengar. Mimbar kecil pun dibuat, terdiri dari tiga anak tangga, seperti diriwayatkan dalam banyak hadits shahih (HR. Bukhari dan Muslim).
Pada hari pertama Rasulullah SAW naik ke mimbar itu, sebuah kejadian luar biasa terjadi. Para sahabat mendengar batang kurma menangis, merintih seperti suara anak kecil yang sedang sedih. Batang kurma itu seolah merasakan kehilangan karena tidak lagi menjadi tempat Rasulullah SAW bersandar.
Dengan penuh kasih, Rasulullah turun dari mimbar, memeluk batang kurma itu, dan suaranya pun mereda. Para sahabat menyaksikan kejadian itu dengan mata kepala sendiri sebuah mukjizat yang mengguncang hati.
Pelajaran Besar dari Peristiwa Ini
Kisah ini memiliki banyak hikmah, di antaranya:
1. Kerinduan Makhluk kepada Nabi SAW
Para ulama menjelaskan bahwa jika benda mati saja dapat merindukan Rasulullah SAW, maka manusia tentu lebih layak mencintai, menaati, dan mengikuti beliau.
2. Munculnya Tradisi Mimbar di Masjid Nabawi
Peristiwa ini menjadi latar sejarah berdirinya mimbar yang kini menjadi salah satu titik paling dihormati di Raudhah. Mimbarnya telah mengalami rekonstruksi, namun posisinya tetap dipertahankan.
3. Penegasan Kedudukan Rasul sebagai Rahmat bagi Semesta
Tangisan itu menunjukkan bahwa keberkahan beliau meliputi seluruh alam, termasuk benda-benda yang tidak bernyawa.
Posisi Mimbar Nabi di Raudhah Saat Ini
Area Raudhah berada di antara:
-
Mimbar Nabi
-
Makam Rasulullah SAW
Rasul menyebutnya sebagai “Riyadhul Jannah” atau Taman Surga. (HR. Bukhari)
Di sinilah banyak jamaah meniatkan diri untuk:
-
shalat sunnah,
-
membaca Quran,
-
berdoa,
-
dan menelusuri pilar-pilar bersejarah seperti Pilar Aisyah, Pilar Tahajjud, dan Pilar Delegasi.
Fakta Menarik tentang Tangisan Batang Kurma
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa:
-
Setelah kejadian itu, batang kurma dipindahkan dan dikuburkan agar tetap terhormat.
-
Ulama seperti Imam Nawawi dan Ibnu Hajar sepakat bahwa ini termasuk mukjizat nyata Rasulullah SAW.
-
Pada masa pemerintahan Ottoman, lokasi asli batang kurma diberi tanda khusus di dalam Masjid Nabawi.
Banyak jamaah yang datang ke Madinah ingin mengetahui lokasi historis ini ketika mengikuti tour ziarah.
Kisah yang Selalu Hidup dalam Ziarah Madinah
Kisah Tangisan Batang Kurma bukan hanya cerita masa lalu. Ini adalah pengingat tentang besarnya cinta kepada Rasulullah SAW dan keagungan sejarah Masjid Nabawi. Saat jamaah duduk, shalat, atau berdoa di Raudhah, mereka tidak hanya berada di tempat yang mulia mereka berada di titik sejarah yang pernah menjadi saksi mukjizat.
Ingin berziarah ke Raudhah dengan nyaman dan dipandu ustadz berpengalaman?
Bersama King Salman Travel, Madinah bukan hanya tujuan tapi perjalanan ilmu dan cinta Rasul yang sesungguhnya.
