Payung Raksasa Masjid Nabawi Dibuat Jerman: Mitos atau Fakta? Menguak Teknologi Canggih Penurun Suhu 8°C
Banyak jamaah terpukau melihat Payung Raksasa Masjid Nabawi yang seolah “mekar” setiap pagi dan “menguncup” menjelang malam. Namun tahukah Anda, di balik keindahan arsitekturnya tersimpan teknologi tinggi buatan Jerman yang luar biasa presisi?
Ya, payung hidrolik Masjid Nabawi bukan sekadar peneduh, tapi juga sistem pendingin alami yang mampu menurunkan suhu hingga 8 derajat Celcius di pelataran masjid, sebuah inovasi yang menjadikan ibadah di Madinah tetap nyaman bahkan saat suhu mencapai 45°C.
Sejarah Singkat: Dari Proyek Raja Abdullah
Pembangunan payung ini merupakan bagian dari Proyek Perluasan Masjid Nabawi yang diinisiasi oleh Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud pada tahun 2010. Tujuannya jelas: menciptakan kenyamanan maksimal bagi jutaan jamaah yang datang setiap tahun.
Sebanyak 250 payung raksasa dipasang di pelataran timur, barat, dan utara Masjid Nabawi. Setiap payung memiliki tinggi 20 meter, dan saat terbuka mampu menaungi area seluas 600 meter persegi.
Teknologi Canggih Buatan Jerman
Desain dan teknologi mekanik payung ini dikembangkan oleh LEIBER GmbH, perusahaan asal Jerman yang juga terlibat dalam proyek payung di Makkah.
Setiap payung dilengkapi:
-
Sistem hidrolik otomatis yang membuka dan menutup dalam hitungan menit.
-
Sensor cuaca yang mendeteksi kecepatan angin dan suhu sekitar.
-
Bahan kain PTFE (Polytetrafluoroethylene), yang tahan panas, memantulkan sinar UV, dan mudah dibersihkan dari debu gurun.
Kainnya diproduksi oleh Sefar AG, perusahaan tekstil teknologi tinggi asal Swiss, sementara kontrol sistem hidroliknya diintegrasikan dengan software buatan Jerman.
Fungsi Unik: Penurun Suhu hingga 8°C
Selain meneduhkan, setiap payung dilengkapi sistem sirkulasi udara dan semprotan mikro air (mist cooling system). Kombinasi ini dapat menurunkan suhu pelataran hingga 8°C.
Khusus pada musim panas, sistem kipas dan semprotan aktif otomatis setiap jam-jam terik, membuat jamaah tetap sejuk meski tengah berdesakan di bawah sinar matahari Madinah.
Desain dan Filosofi Arsitektur
Setiap payung didesain menyerupai bunga raksasa, simbol keindahan dan perlindungan. Warna putih dipilih untuk mencerminkan kesucian dan kesederhanaan, selaras dengan arsitektur khas Nabawi yang dominan krem dan emas.
Saat seluruh 250 payung terbuka, panorama dari udara menampilkan pola simetris yang menakjubkan, seolah “taman surgawi” di tengah kota Madinah.
Fakta Menarik:
-
Setiap payung memiliki diameter hingga 26,5 meter.
-
Dapat menahan angin hingga 90 km/jam berkat struktur baja karbon berlapis titanium.
-
Sistem drainase tersembunyi di dalam tiang untuk menyalurkan air hujan langsung ke saluran bawah tanah.
-
Dibersihkan secara otomatis menggunakan drone maintenance yang disiapkan oleh operator Saudi Binladin Group.
-
Total area naungan mencapai lebih dari 143.000 meter persegi, cukup untuk menampung 200.000 jamaah sekaligus!
Bersama King Salman Travel, Anda tidak hanya beribadah, tapi juga memahami sejarah dan teknologi di balik setiap sudut suci Madinah.
Program Ziarah Edukatif kami membawa jamaah mengenal kisah dan inovasi Masjid Nabawi dari dekat, lengkap dengan bimbingan ustaz dan pemandu profesional.