Rahasia Madinah: Kota Suci yang Bikin Jamaah Tak Kuasa Menahan Air Mata
Rahasia Madinah: Kota Suci yang Bikin Jamaah Tak Kuasa Menahan Air Mata
Tanggal 2 Agustus 2025 menjadi momen penuh haru dan harapan bagi rombongan jamaah umrah King Salman Travel kloter 16. Dari berbagai penjuru Jawa Timur—Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Gresik, hingga Malang—mereka berkumpul, menyatukan niat yang sama: berangkat menuju Tanah Suci. Tak hanya dari Pulau Jawa, bahkan ada jamaah yang datang dari Kalimantan, menempuh perjalanan jauh demi satu tujuan mulia—menjawab panggilan Allah ke Baitullah dan Madinah al-Munawwarah.
Namun perjalanan suci ini tak hanya berisi logistik dan paspor. Sejak sebulan sebelum keberangkatan, para jamaah telah mengikuti pembekalan manasik qolbu secara online. Sesi ini bukan sekadar bimbingan teknis, melainkan latihan menyucikan hati, menyelami makna ibadah, dan menyiapkan jiwa agar benar-benar hadir sebagai tamu Allah yang layak.
Kemudian, dua minggu sebelum keberangkatan, dilangsungkan manasik teori, simulasi, dan pendalaman qolbu secara langsung, yang diramu dalam tema “Umrah: Perjalanan Suci Menuju Jati Diri”. Dalam suasana penuh kekhusyukan, para jamaah mulai merasakan getaran spiritual yang tak dapat dijelaskan dengan logika. Air mata menetes, bukan karena kesedihan, tapi karena kerinduan yang dalam kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dan benar saja, saat kaki mereka menginjak Kota Madinah, seolah seluruh persiapan batin selama ini menemukan tempatnya. Ketenangan yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata menyelimuti hati. Di Masjid Nabawi, setiap langkah seperti menyusuri jejak Nabi tercinta. Setiap doa terasa lebih tulus, setiap sujud terasa lebih dalam. Banyak dari mereka yang menangis dalam diam—karena bahagia, karena merasa diterima, dan karena sadar: inilah rumah hati yang selama ini mereka cari.
Salah satu jamaah dari Kalimantan berkata lirih, “Saya kira umrah hanya soal thawaf dan sai… tapi ternyata, di Madinah saya seperti dipeluk oleh langit. Tenang sekali. Saya seperti dipanggil pulang ke jati diri saya yang paling hakiki.”
Inilah rahasia Madinah—bukan hanya keindahan bangunan atau sejarahnya yang agung, tapi getaran spiritualnya yang menyentuh langsung ke lubuk hati terdalam. Madinah adalah tempat di mana tangis bukan karena lelah, tetapi karena jiwa merasa disucikan.
Bersama King Salman Travel, perjalanan umrah bukan sekadar ziarah, tetapi proses penyucian dan transformasi jiwa. Setiap langkah dibimbing dengan ilmu dan cinta, hingga jamaah tidak hanya kembali dengan oleh-oleh, tetapi kembali sebagai pribadi yang lebih mengenal dirinya dan lebih dekat dengan Rabb-nya.
